Sejalan dengan perkembangan kompleksitas kebutuhan, seseorang semakin tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Keadaan ini memaksa untuk melakukan pertukaran dengan pihak lain yang dapat memberikan barang dan jasa yang dibutuhkannya.
Seluruh permasalahan manusia dalam memenuhi barangdan jasa sesungguhnya berawal dari satu hal, yaitu adanya perbedaan atau kesenjangan antara ketersediaan berbagai sumber daya dan ragam kebutuhan manusia yang pada akhirnya masalah dasarekonomi ini adalah kelangkaan sumber daya.
Pemikiran ekonomi muslim mengenai permasalahan ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi 3 mazhab,yaitu:
1. Mazhab Baqir as - Sadr
Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak pernah berjalan dengan islam.
2. Mazhab Mainstream
Pandangan mazhab mainstream tentang masalah ekonomi ini, hampir tidak ada bedanya dengan pandangan ekonomi konvensional bahwa kelangkaan sumber dayalah yang mejadi penyebab munculnya masalah ekonomi.
3. MazhabAlternatif kritis
Mazhab ini adalah sebuah mazhab yang kritis, mereka berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi islam. Pemikiran lain yang senada dengan mazhab mainstream mengenai permasalahan ekonomi, bahwa kelangkaan yang terjadi dewasa ini, bukanlah terjadi dengan sendirinya, melainkan kelangkaan sumber daya yang terjadi dalam jangka pendek atau dalam area tertentu saja.
Keadaan hidup yang sejahtera secara material dan spiritual pada kehidupan didunia maupundiakhirat dalam bingkai ajaran islam adalah falah. Manusia memiliki pengertian yang berbeda-beda tentang kesejahteraan. Dalam tujuan ekonomi islam adalah sebagaimana tujuan dari syariat islam itu sendiri, yaitu merealisasikan tujuan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Untuk kehidupan dunia falah mencakup 3 pengertian, yaitu :
1). kelangsungan hidup,
2). kebebasan dari kemiskinan
3). serta kekuatan dan kehormatan.
Sedangkan untuk kehidupan akhirat, falah mencakup pengertian kelangsungan hidup yang abadi, dan pengetahuan yang bebas dari segala kebodohan.
Secara singkat kesejahteraan yang diinginkan oleh ajaran islam adalah kesejahteraan holistik juga seimbang dan kesejahteraan didunia maupun diakhirat
Apakah scarcity merupakan masalah dalam ekonomi ?
Scarcity atau kelangkaan, menurut ilmu ekonomi, mempunyai dua makna, yaitu:
Terbatas yang melimgkupi 2 pengertian
1). terbatas dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia
2). terbatas dalam artimanusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
Inti dari konsep ekonomi konvensional yaitu seseorang itupasti memiliki kebutuhan atau keinginan yang tidak terbatas sedangkan kebutuhan sumber daya yang dimiliki terbatas sehingga menyebabkan setiap orang harus memilih di antara pilihan-pilihan yang ada untuk mencapai kepuasan maksimum.
faktor utama penentu suatubarang menjadi langka atau scarce ada dua.
1). adanya pihak yang menginginkannya
2). adanya cost atau biaya yang rela untuk dikeluarkan.
dampak scarcity.
Kenaikan harga, yaitu jika permintaan lebih besardari ketersediaan sumberdaya, maka harga akanmelambung. Hal ini wajarterjadi, karna siapa beranibayar lebih tinggi, dia jugayang dapat.
Pengangguran meningkat, yaitu kelangkaan alat pemuas kebutuhan, menyebabkan perputaran roda ekonomi tidak berjalan dengan lancar, sehingga banyak hal yang tidak dapat dipenuhi, termasuk pula ketersediaan sumber pembiayaan untuk menggaji tenaga kerja.
Kriminalitas meningkat, yaitu untuk memuaskan kebutuhan,seseorang harus memiliki alat tukar yang seimbang. Untuk memperoleh alat tukar, di perlukansuatu usaha dan pengorbanan.Jika tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan,maka usaha ini tidak akan menghasilkan nilai tukar.
Angka kemiskinan meningkat, yaitu minimnya sumber daya yang mampu menghadirkan daya beli ,berdampak pada ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan.
Perspektif Islam atas Konsep Scarcity
Dalam ekonomi Islam, sumber ekonomi ciptaan Allah yangterdiri dari tanah, buruh, modal dan entrepreneurship itu tidak terbatas jumlahnya. Dengan kata lain, konsep kelangkaan(scarcity) yang ada dalam ekonomi konvensional itu ditolak olehekonomi Islam.
Berikut ini adalah beberapa firman Allah SWT yangmenegaskan bahwa Allah telah menciptakan sumberdayaekonomi yang tidak terbatas baik yang bersumber dari langit,darat, dan bahkan dari lautan untuk digunakan secara optimaldalam membangun ekonomi umat, dapat kita lihat dalam ayat berikut yang artinya :
“…dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya tidak mampulah kamu menghitungnya…” (Q.S. Ibrahim: 34);
“Adalah Allah swt yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai“; (Q.S. Ibrahim: 32)
Level Rizki dalam Perspektif Islam :
1. Rizki yang dijamin untuk semua makhluk
2. Rizki akan bergerak linear dengan usaha
3. Rizki yang ditambah jika manusia bersyukur
4. Rizki bagi orang yang bertaqwa : unpredicted to come
Macro (Provision)
Secara makro, eksistensi sumber daya diciptakan cukupdan bahkan berlebih untuk kehidupan manusia di dunia.Jadi tidak ada scarcity secara agregat.
(Ibrahim: 34) : “Dan Dia telah memberikan kepadamu(keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”.
Micro (Availability)
Factors :
a). Knowledge- Effort
b). Time Choice
c). Consumption
d). Production
e). Distribution
Tidak ada komentar:
Posting Komentar